Jumat, 14 Desember 2012

Memahami Makna Kegagalan dan Kesuksesan Dalam Bisnis

Memahami Makna Kegagalan dan Kesuksesan Dalam Bisnis Saya yakin anda pernah bahkan sering mendengar keluhan orang lain bahwa mereka terlalu sering gagal dalam menjalani bisnis atau kekurangan modal untuk menjalankan atau mengembangkan bisnis yang dijalaninya itu. Hal itu sudah menjadi suatu hal umum terjadi dalam dunia bisnis, tidak semua orang bisa mendapatkan sukses secara mudah. Kegagalan demi kegagalan terjadi lebih disebabkan karena faktor terburu napsu dalam melihat peluang, selain itu juga ketidakberuntungan menjadi faktor lain.

Berbagai kendala dan hambatan dalam menjalani bisnis adalah masalah yang harus bisa dipelajari dan dapat diselesaikan. Mengeluh karena gagal tapi tidak mendapatkan manfaat dari kegagalan itu bisa diasumsikan dalam menjalani bisnis selalu mengekor akibat melihat kesuksesan orang lain. Sesuatu yang dilihat indah itu tidak selalu indah, seperti halnya kesuksesan bisnis orang lain yang dilihat bukan berarti tinggal membalikan tangan langsung dapat. Menjalankan sebuah usaha itu perlu waktu, meraih kesuksesan itu pasti melewati rintangan, hal itulah yang perlu dipahami oleh semua orang.
Menyalahkan Orang Lain Ketika Gagal Menjalankan Bisnis

Kegagalan dalam menjalani bisnis kadang dilimpahkan kepada orang lain akibat kekesalan orang itu tidak bisa meraih sukses. Ada satu contoh yang pernah saya baca di salah satu forum beberapa tahun lalu mengenai bisnis online. Seseorang (sebut saja si X) menceritakan bahwa dia telah meraih sukses dalam menjalani bisnis online setelah menempuh waktu sekian lama. Segala rintangan hingga kegagalan pernah si X rasakan dan pada akhirnya menemukan beberapa cara yang terbukti berhasil mengangkat usahanya itu menjadi sukses.
Orang lain (sebut saja A) rupanya tertarik dengan keberhasilan si X itu, dengan mengikuti cara yang telah dijelaskan oleh si X orang itu mencoba keberuntungan di bisnis online. Selang beberapa waktu si A menjalani bisnis online tersebut ternyata bukan sukses yang dia dapat tetapi gagal dan gagal. Frustasi karena kegagalan yang dia alami kemudian si A melampiaskan kekesalannya kepada orang lain bahwa bisnis dan teknik si X adalah omong kosong dan tidak berguna.
Melihat alur cerita diatas terlihat si X menjadi kambing hitam atas kegagalan orang lain yang mengikuti teknik bisnisnya. Apakah si X menjadi orang tepat untuk disalahkan? Jawabannya TIDAK! Seperti halnya kehidupan bahwa semua hal didunia ini perjuangan, keberhasilan satu orang dengan orang lain tidak bisa diukur secara matematis
Mitos Seputar Bisnis Yang Sering Menjerumuskan

Berbagai kendala lain yang dihadapi wirausahawan adalah mengenai mitos bisnis itu sendiri. Ada banyak mitos yang melekat di pikiran orang sebagai suatu acuan dalam menjalani bisnis. Dibawah ini beberapa “motivasi” yang harus dibuang jauh-jauh dari pikiran seorang wirausahawan.
Menjalani bisnis berarti anda akan kehilangan banyak waktu untuk hal lain. Mitos ini sering menghinggapi orang-orang ketika akan menjalani bisnis. Bisnis akan menghilangkan banyak waktu untuk keluarga dan waktu lainnya untuk berinteraksi sosial. Jika anda dapat mengatur waktu secara cerdas dan bijaksana mitos itu akan hilang dengan sendirinya, kecuali anda termasuk dalam kategori workaholic yang didasari motivasi atau maksud-maksud tertentu yang lebih besar keinginan untuk mencapai keinginan dalam tempo cepat.
Masuk didalam dunia bisnis berarti anda harus menjadi kejam dan kaku. Beberapa orang mengatakan bisnis itu penuh kompetisi yang keras, oleh karena itu sebagai wirausahawan harus mengubah pribadinya menjadi orang yang penuh perhitungan, kaku, bahkan kejam. memang benar kompetisi dalam dunia bisnis sangat tinggi dan beresiko, tetapi tidak mengharuskan pelaku bisnis itu mengubah pribadinya menjadi orang yang harus disegani dan keras.
Sukses dapat dicapai dengan suatu perhitungan matematis. Menjalankan usaha mulai dari mengembangkan hingga mencapai sebuah kesuksesan tidak berdasarkan jadwal, dan tidak juga harus duduk di meja kerja dengan memikirkan ide-ide brilian yang bisa meningkatkan produktifitas dan keuntungan dari usaha itu. Mungkin sebagian kecil orang bisa melakukan itu, tapi tidak bisa menjadi syarat mutlak sebagai suatu acuan bagi semua orang. Anda bisa menderita stres akut dan menjadi tidak produktif jika melakukan apa yang dikatakan mitos tersebut. Coba pikirkan secara logis dan bijaksana, jika dalam kurun waktu yang ditentukan orang bisa mencapai sukses maka semua orang akan melakukannya dan memperoleh hasil yang pasti.
Harus selalu punya ide asli dan orisinil dalam menciptakan suatu produk. Saya katakan tidak ada produk asli 100% di muka bumi ini yang diciptakan manusia dalam bisnis. Semua ide yang akhirnya tercipta itu terdiri dari beberapa bagian antara ide asli, ide pengembangan, dan ide perbaikan dari suatu produk sebelumnya.
Harus punya banyak uang ketika menjalani bisnis. Ketika anda akan memulai usaha memang harus mempunyai cukup modal untuk menjalankannya tetapi tidak mutlak dengan jumlah yang banyak. Bisnis mempunyai resiko yang tidak bisa ditebak, jika seseorang mengeluarkan modal besar untuk menjalani usaha yang tidak dipahami benar itu namanya spekulasi tinggi. Oleh karena itu hilangkan mitos bisnis harus menggunakan modal besar karena setiap usaha punya proses yang harus dilalui dari kecil hingga mencapai apa yang diharapkan.
Harus punya tempat usaha secara fisik. Tempat usaha yang dimaksud adalah bangunan fisik untuk berdagang, pemikiran tersebut memang benar tetapi tidak bisa dibenarkan sepenuhnya untuk jaman ini. Dulu ketika orang akan menjalankan usaha entah berjualan barang maupun jasa harus punya tempat yang representatif guna menjajakan produk yang dijual itu. Tetapi untuk sekarang ini memiliki tempat usaha secara fisik bukan menjadi keharusan karena perkembangan teknologi telah menjadi solusi lain bagi yang ingin berbisnis.
Memiliki tempat usaha fisik memang bagus, tetapi itu tergantung dari kemampuan keuangan si pelaku bisnis tersebut dalam membiayai kebutuhan usahanya tersebut. Membeli tempat/menyewa, membayar biaya tetap seperti listrik, air, dan lainnya, menggaji karyawan, perawatan bangunan dan alat-alat operasional lain yang biayanya akan membuat tidur tidak nyenyak. Hal itu berbanding terbalik jika memanfaatkan teknologi internet dengan mengendalikan semua aktifitas bisnis dari rumah.  Menggunakan berbagai layanan yang ada di internet seperti website, blog, media sosial online, serta sejenisnya sebagai tempat usaha non fisik dengan biaya murah dan luas jangkauannya.

Popular Posts